Brand Resonance dan perannya dalam marketing dinilai sangat penting untuk kemajuan bisnis. Tetapi apa boleh buat, tidak banyak artikel yang membahas mengenai apa itu brand resonance, dan bagaimana perannya pada staregi marketing.
Padahal mulai dari brand awareness, brand loyalty, dan brand equity sudah banyak yang telah membahas mengenai hal-hal ini, kenapa tidak dengan brand resonance?
Apakah karena tidak terlalu penting untuk dibahas? Malahan sebaliknya, brand ini sangat penting untuk diketahui dan dipelajari taktiknya.
Maka dari itu, dimarketing akan mengulasnya untuk Anda. Mari simak baik-baik mengenai apa itu brand resonance.
Contents
Pengertian Brand Resonance
Pernah dengar istilah resonate? Itu merupakan suatu perasaan yang dapat mengikat kita kepada perihal tertentu, yang menjadikan kita terkoneksi dengannya sedalam mungkin.
Sama halnya dengan brand resonance, Bagaimana suatu brand berhasil memikat Anda, dan seberapa dalam Anda terpengaruh secara emosional dan mental terhadap suatu brand tersebut.
Dan kira-kira brand seperti apakah yang mampu bertindak sejauh demikian kepada perasaan Anda, sehingga Anda merasa terhubung dengannya.
Misal, Anda sudah mengenakan suatu brand sedari kecil yang dikenalkan oleh orang tua, atau kerabat. Atau bisa jadi, suatu brand tersebut telah menyentuh emosionalitas Anda berdasarkan dari pelayanan dan kualitas brand.
Dan juga bisa jadi, Anda mendapatkan suatu hal yang tak terduga dan itu sangat mengubah hidup Anda pada saat ini. Intinya, saat Anda ingin merekomendasikan brand kepada orang lain, dan Anda pun adalah pelanggan setia suatu brand tertentu itulah yang dinamakan brand resonance.
Suatu brand bisa dikatakan sudah mencapai resonancenya, yaitu saat pelanggannya benar-benar merasa tersinkron dengan brand.
Brand Resonance Model Keller
Dikutip dari buku “Strategic Brand Management: Building, Measuring, and Managing Brand Equity”, Keller menyebutkan bahwa brand resonance adalah salah satu strategi yang bisa menjadi populer di bidang pemasaran untuk saat ini.
Berikut penjelasan mengenai gambar di atas, yaitu brand resonance model Keller:
Brand Development
Brand Development atau pengembangan merek ini (Lihat bentuk susunan yang berada di sisi kirinya piramida) Keller mendefinisikan, bahwa brand dibangun berdasarkan 4 rangkaian yang berurutan ke atas.
- Langkah pertama, Yaitu mengenai brand identity atau Identitas brand. Pastikan pelanggan Anda mengenali siapakah brand atau produk yang Anda ciptakan. Intinya pada tahap ini, pelanggan sudah bisa mendapatkan jawaban dari “Siapakah Anda?” dari Produk/brand yang ditawarkan.
- Langkah kedua, Mengenai meaning atau makna dari brand. Ciptakan brand yang bermakna sehingga ia bisa membekas di benak pelanggan. Mengenai seperti apakah brand Anda, dan buat mereka memahami makna jawaban dari pertanyaan “Brand apakah Anda?”
- Langkah ketiga, Mengenai response. Pada langkah ini yang perlu dilakukan adalah untuk membangkitkan respon pelanggan juga mendapatkan respon atau feedback mengenai brand. Dan membuat pelanggan untuk mengerti jawaban dari “Apa yang mereka pikirkan dan rasakan tentang brand?”
- Langkah terakhir, yaitu Relationship. Berdasarkan langkah ketiga, Anda perlu ubah tanggapan tersebut menjadi hubungan yang baik antara pelanggan dengan brand.
Berdasarkan langkah-langkah di atas. Bisa Anda pahami untuk membentuk brand resonance, anda perlu miliki brand identity terlebih dahulu.
Mengapa? Karena jika tidak, brand Anda tidak bisa didefinisikan maknanya jikalau identitas brandnya sendiri saja belum terbentuk.
Selain itu, jangan harapkan adanya respon dari pelanggan jika pemaknaan dari brand Anda tidak jelas. Dan dari sini, Anda tidak bisa untuk membangun hubungan dengan pelanggan jika brand pun tidak memiliki respon yang jelas dari pelanggan.
Tujuan Branding Pada Setiap Tahap Pengembangan Brand
Silahkan kembali kepada gambar dan perhatikan gambar yang terletak di sisi kanan piramida. Gambar tersebut merupakan tujuan branding yang tahapannya sama dengan tahapan pengembangan brand, yaitu berurutan ke atas. Dan tujuan inilah yang harus dicapai oleh brand.
Tujuan yang pertama merupakan brand awareness. Maksud dari awareness atau kesadaran di sini memiliki makna yang sangat dalam dan luas.
Kemudian, bisa dilakukan
kami menetapkan titik paritas kami di mana kami mirip dengan orang lain dan titik perbedaan di mana kami berbeda. Dengan demikian, kami mencoba untuk mendapatkan reaksi positif dan dapat diakses dari pelanggan dan pada akhirnya memindahkan pelanggan ke tingkat resonansi.
Piramida Brand Resonance
Pada gambar di atas, di dalam piramida terdapat 6 blok unsur pembangun brand. Yaitu brand salience, brand performance, brand imagery, brand feelings, brand judgement, dan brand resonance.
Berikut keterangan dari ke-6 blok unsur pembangun brand tersebut,
Brand Salience
Brand salience adalah sebuah brand yang bisa menjadi relevan dengan para penggunya. Sekaligus brand yang dapat dengan mudah dikenali dan diingat oleh pelanggan dimanapun mereka berada. Pembangun brand pada unsur ini dapat di ukur dari seberapa dalam dan luasnya kesadaran konsumen terhadap brand.
Brand Performance
Brand performance ini sesuai dengan namanya. Performance, dalam artian performa yang bisa diberikan oleh brand kepada konsumen. Sejauh apa yang bisa diberikan oleh brand terhadap konsumen, dan ini didasari pada nilai dari kualitas produk, pelayanan, efesiensi, tampilan, harga, dan beberapa faktor lainnya.
Brand Imagery
Pada brand Imagery atau citra merek ini didasarkan pada bagaimana konsumen berfikir dan berasumsi secara abstrak mengenai brand Anda.
Selain itu perlu diketahui, jika citra merek ini memiliki aspek yang lebih tidak terlihat daripada unsur pembangun brand lain. Dan hal ini bisa dinilai melalui upaya brand memenuhi kebutuhan psikologis atau sosial pelanggan.
Karena, Bisa jadi pelanggan memutuskan untuk menjalin hubungan dengan brand Anda melalui pengalaman mereka atau bahkan melalui iklan, dan sumber informasi lain.
Brand Judgement
Penilaian merek ini ada berdasarkan pendapat atau penilaian yang dibuat sendiri oleh para pelanggan terhadap brand. Karena merekalah yang akan mengevaluasi brand Anda berdasarkan kualitas, keunggulan, kredibiltas, dan faktor-fakor penilaian lainnya.
Brand Feelings
Salah satu blok unsur pembangun merek ini didasari dari perasaan emosional dan respon pelanggan terhadap brand Anda. Dan seperti yang Anda ketahui, penilaian bisa ringan atau intens, bisa positif dan bahkan negatif
Brand Resonance
Yang terakhir yaitu brand resonance. Seperti yang sudah dijelaskan di atas tadi, jika resonanaci merek dilandaskan pada sejauh mana pelanggan merasa tersinkronisasi dengan brand.
Mengapa Brand Resonance Dianggap Penting?
Ketika brand Anda mencapai rensonansi, Anda bisa terhubung dengan pelanggan melalui cara yang lebih mendalam. Misalnya, ketika pelanggan merasa beresonansi dengan suatu merek, mereka akan terus memilih merek tersebut kapanpun dan dimanapun mereka berada.
Dengan resonansi merek yang sebenarnya, Anda dapat memperoleh ekuitas merek yang signifikan, yang berarti mengenai kuatnya keterlibatan dan loyalitas pelanggan.