Setiap pelaku bisnis tentunya telah menerapkan banyak metode dan strategi untuk menumbuhkan bisnisnya agar semakin berkembang.
Tapi tidak menutup kemungkinan jika metode atau strategi yang dilakukan, malah menyebabkan bisnis jatuh gelimpungan. Entah dari cara implementasinya yang salah, atau memang strategi tidak sesuai dengan alur bisnis yang dilakukan.
Ada dua metode yang biasa bisnis lakukan, yaitu memanfaatkan sumber daya internal (organik) atau eksternal (inorganik). Internal di sini adalah hal yang ada pada kontrol perusahaan, misal karyawan. Sedangkan eksternal, merupakan pihak luar atau sumber ke-tiga yang dipercaya untuk membantu pertumbuhan bisnis.
Tapi untuk saat ini, Dimarketing akan lebih fokus untuk membahas mengenai organic growth. Bagaimana perusahaan atau bisnis dapat bertumbuh hanya dengan memanfaatkan sumber daya internal saja.
Kira-kira apakah hal ini memungkinkan? maka dari itu, simak artikel ini hingga tuntas agar Anda bisa mendapatkan insight baru dan tidak salah paham.
Contents
Pengertian Strategi Organic Growth
Strategi organik growth atau pertumbuhan organik pada usaha atau bisnis merupakan strategi yang memanfaatkan dan memaksimalkan sumber daya dari pihak internalnya sendiri.
Sumber daya yang dimaksud seperti skill atau kemampuan, kualitas, reputasi, pengalaman, keahlian dan visibilitas untuk menumbuhkan usaha. Dan pada pertumbuhan bisnis secara organik ini memiliki beberapa prinsip yang dapat dilakukan, diantaranya:
- Pengoptimalan kinerja dan pelayanan
- Memanagemen anggaran agar biaya produksi lebih efisien
- Meningkatkan penjualan dengan mengembangkan variasi produk
Berdasarkan dari ketiga prinsip di atas, usaha dapat mengembangkan bisnis dengan masing-masing fokus yang diinginkan. Dan pada umumnya perusahaan hanya berpacu pada salah satu prinsip yang di rasa mampu untuk mendorong pertumbuhan bisnis mereka secara organik.
Kenapa hanya satu, bukankan seluruh prinisip itu baik jika dilakukan semuanya? Memang benar itu baik, tapi jika ditekankan dan dipaksa untuk melakukan semua prinsip sekaligus dalam satu waktu. Ini bukanlah hal yang baik, karena fokus prinsip akan buyar dan menjadi tidak jelas. alhasil strategi bisa jadi kurang atau malah tidak efektif sama sekali.
Selain itu, untuk memaksimalkan pertumbuhan bisnis tentu membutuhkan pengeluaran dari anggaran yang signifikan. Dan hal ini akan begitu sulit jika perusahaan mendanai lebih dari satu strategi dalam satu waktu.
Beda cerita kalau perusahaan memang mampu secara anggaran dan sumber daya untuk melakukan prinsip-prinsip tersebut sekaligus. Tapi tetap, strategi yang paling baik adalah memaksimalkan satu strategi terlebih dahulu kemudian baru disusul dengan strategi lainnya. Agar hasil dapat diidentifikasi dan tidak amburadul.
Perbedaan antara Organic growth dan Inorganic growth Strategy
Mungkin dari keseluruhan penjelasan di atas, ada sebagian dari Anda yang bertanya-tanya jika organic strategi growth sedemikian rupa. Maka bagaimanakah model startegy inorganic growth? atau mungkin perbedaan dari keduanya.
Jadi, inorganic growth atau pertumbuhan anorganik adalah strategi pembanding yang dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya atau peluang dari pihak atau cara eksternal perusahaan.
Hal-hal eksternal dapat berupa pinjaman modal, perekrutan agency pemasaran, dan beberapa tenaga outsourcing lainnya. Dan hal ini tentu menjadikan inorganic growth bergantung pada anggaran perusahaan.
Meskipun begitu, hasil ekspansi inorganic growth dimungkinkan akan lebih cepat terjadi jika dibandingkan dengan organic growth. Karena organic growth bergantung pada sumber daya dan keterampilan intrinsik untuk mendorong pertumbuhan perusahaan. Dan memang kinerjanya lebih lambat tetapi alami.
Cara Maksimalkan Organic Growth untuk Bisnis
Berdasarkan dari pengalaman dan juga apa yang dihasilkan oleh perusahaan sejauh ini, hal tersebut dapat menjadi bahan evaluasi untuk mengembangkan bisnis secara organik.
Karena Anda bisa mulai meningkatkan usaha melalui data-data histori seperti strategi, atau teknik yang pernah perusahaan lakukan. Tapi, ada juga faktor lain yang bisa dilakukan. Misal melalui beberapa hal ini:
Riset Data Lebih Dalam
Jika dari pemaparan sebelumnya histori data bisa dijadikan media untuk mengembangkan strategi. Maka, melalui data itu juga Anda bisa temukan dan bentuk strategi baru.
Data juga bisa bantu menjadi alat ukur pembanding antar strategi yang dilakukan. Anda bisa memaksimalkan pendapatan data melalui website, media sosial, track record hasil ukur kinerja pegawai, juga data pelanggan.
Menguatkan Sumber Daya Internal
Memaksimalkan Kinerja dan Program Usaha, hal ini dapat didahului dengan fokus memprioritaskan para C-level (CEO, COO, CMO, CFO) terlebih dahulu untuk menyamakan prioritas dan tujuan usaha dalam perusahaan.
Kemudian bisa dilanjutkan kepada pegawai. Berikan mereka kesempatan untuk mengikuti training agar setidaknya membantu untuk membangun sumber daya yang dapat membentuk pegawai memiliki daya saing terbaik dan bagus untuk pertumbuhan organik perusahaan secara maksimal.
Pentingkah Organic Growth Stratetegy untuk Bisnis?
Salah satu hal paling mendasar yang dapat dilakukan perusahaan untuk mendorong pertumbuhan organik adalah dengan memahami target dari pasar sasarannya.
Jadi, Anda bisa lakukan riset secara konsisten mengenai cara pelanggan/target membuat keputusan untuk menjadi bagian dari brand Anda. Dapat melalui barang/jasa yang paling banyak dibeli, atau melalui harga yang di tawarkan, dan lain sebagainya.
Dari sini, Anda dapat mengetahui jika sebenarnya organic growth berfokus pada hal dasar dari bisnis untuk memaksimalkan strategy yang dilakukan. Hingga goals dapat tercapai maksimal sesuai dengan tujuan perusahaan.
Tapi, memang pada dasarnya perusahaan tidak bisa luput dari organic dan inorganic growth. Karena keduanya dapat membantu perusahaan menjadi semakin berkembang melalui cara dan fokus yang berbeda.