Melakukan branding, tidak melulu mengenai penampilan visual seperti warna, font, atau gambar saja, loh! Melakukan branding dengan cara ini belum bisa menjamin bahwa branding yang dilakukan dapat melekat dengan kuat di benak audiens.
Maka dari itu, perlu memiliki pertimbangan lagi terkait memaksimalkan branding dengan metode lain selain aspek visual, yaitu audio branding.
Audio branding tidak akan meggusur aspek branding ketika diimplementasikan, malahan aspek visual dapat diperkuat dengan adanya audio branding ini. Kemudian, bagaimana cara mengimplementasikannya? Berikut penjelasan lengkapnya akan dijelaskan dalam artikel di bawah ini oleh Dimarketing. Jadi, simak baik-baik hingga tuntas ya!
Contents
Pengertian Audio Branding
Audio branding, juga dikenal sebagai sonic branding atau sound branding, mengacu pada penggunaan suara atau musik sebagai sarana untuk membangun dan memperkuat identitas merek. Ini adalah proses menciptakan identitas audio yang berbeda dan berkesan untuk merek yang dapat digunakan di berbagai platform.
Tujuan dilakukannya audio branding ini adalah untuk menciptakan hubungan emosional antara merek dan audiensnya dengan memanfaatkan kekuatan musik untuk membangkitkan emosi audiens. Misal, sebuah merek memilih melodi atau suara tertentu untuk menyampaikan rasa gembira dan mewah. Namun perlu diketahui, jika penggunaan seperti ini juga masih bergantung pada citra merek yang diinginkan.
Selain itu, audio branding juga dilakukan untuk menciptakan pengalaman merek yang konsisten dan terpadu di berbagai saluran dan platform hanya menggunakan suara saja.
Pentingnya Peran Audio Branding
Berikut 5 alasan mengapa audio branding menjadi sangat berperan dalam proses pengembangan suatu bisnis:
Diferensiasi: Branding audio dapat membantu bisnis lebih menonjol di pasar yang ramai dengan menciptakan identitas unik melalui kehadiran audio khas yang membedakannya dari pesaing.
Pengenalan merek: Dengan menciptakan elemen audio yang konsisten seperti logo suara, jingle, atau musik, bisnis dapat membangun pengenalan dan ingatan merek yang kuat di benak konsumen. Saat orang mendengar elemen audio yang terkait dengan bisnis, mereka lebih cenderung mengingat merek dan penawarannya.
Hubungan emosional: Audio branding dapat membantu bisnis menciptakan hubungan emosional dengan pelanggan mereka dengan memanfaatkan kekuatan musik dan suara untuk membangkitkan emosi atau asosiasi tertentu. Hubungan emosional ini dapat menumbuhkan loyalitas merek dan bisa terus mendorong bisnis untuk berkembang.
Konsistensi: Strategi branding audio yang dirancang dengan baik dapat membantu bisnis menciptakan pengalaman merek yang konsisten dan terpadu di berbagai saluran, seperti di dalam toko, online, atau di media sosial. Konsistensi ini dapat membantu membangun kepercayaan dan kredibilitasnya untuk pelanggan.
Pengalaman multisensori: Branding audio dapat memberikan pengalaman multisensori kepada pelanggan, dan ini dapat meningkatkan pengalaman merek secara keseluruhan sekaligus menciptakan interaksi yang lebih imersif dan menarik.
Elemen Audio Branding
Ada berbagai jenis elemen untuk audio branding yang dapat digunakan bisnis untuk menciptakan identitas audio yang unik dan mudah diingat, termasuk:
Logo suara
Logo suara adalah elemen audio singkat dan khas yang mewakili merek. Ini bisa berupa jingle musik atau efek suara yang unik untuk merek dan mudah dikenali. Logo suara sering digunakan di awal atau akhir iklan dan dapat digunakan di beberapa konten promosi lainnya.
Jingle
Jingle adalah lagu yang menarik yang biasa digunakan dalam iklan untuk mempromosikan produk atau layanan. Jingle ini bisa dinyanyikan atau instrumental dan sering dirancang untuk diingat dan melekat di kepala orang.
Musik Branded
Musik branded atau bermerek adalah komposisi musik yang lebih panjang yang dibuat khusus untuk merek dan digunakan dalam berbagai konteks, seperti musik di dalam toko, musik latar, atau juga musik dalam iklan dan video.
Voice over
Penggunaan suara atau nada tertentu dalam iklan atau konten promosi lainnya yang dapat memperkuat identitas dan pesan merek.
Cara Implementasi Audio Branding dan Visual Branding Bersamaan
Menerapkan audio branding dan branding visual secara bersamaan dapat menciptakan identitas merek yang kuat dan konsisten. Berikut beberapa langkah untuk mengimplementasikan keduanya:
Tentukan identitas merek
Sebelum Anda dapat membuat merek audio dan visual, Anda perlu menentukan identitas merek Anda. Ini termasuk nilai, kepribadian, nada, dan audiens target merek Anda.
Buat panduan gaya merek
Setelah Anda menentukan identitas merek, buat panduan gaya merek yang menguraikan warna, tipografi, citra, dan audio brand Anda. Ini akan memastikan branding audio dan visual Anda konsisten di semua platform.
Kembangkan branding visual
Buat strategi branding visual yang mencakup logo, palet warna, tipografi, dan gambar Anda. Pastikan elemen ini konsisten dengan identitas merek dan gaya dari brand sendiri.
Buat merek audio
Kembangkan suara yang mewakili merek Anda, seperti jingle atau efek suara. Pastikan membutanya dengan unik dan mudah diingat, juga selaras dengan identitas merek Anda.
Integrasikan branding audio dan visual
Pastikan branding audio dan visual Anda bekerja sama secara harmonis. Misalnya, Anda dapat menggunakan warna dan tipografi merek Anda dalam video branding audio Anda atau menggabungkan branding audio Anda dalam video branding visual Anda.
Gunakan branding audio dan visual secara konsisten
Pastikan untuk menggunakan branding audio dan visual Anda secara konsisten di semua platform, entah itu media sosial, situs web, atau di beberapa kampanye iklan yang sedang berjalan.
Lakukan langkah-langkah ini dengan teliti dan seksama, agar branding yang dilakukan benar-benar membuahkan hasil sesuai dengan ekspektasi dan goals yang dituju.
Tingkatkan kesan dan kenangan pelanggan dengan branding audio dan visual yang konsisten. Jadikan merekmu dikenal dengan ciri khas yang unik! Butuh bantuan dalam mewujudkan konsep ini? Ayo, konsultasikan dengan kami di Dimarketing untuk langkah menuju branding yang luar biasa.
