Influencer merupakan seseorang atau suatu kelompok yang memiliki peran penting bagi sebagian kelompok tertentu di kehidupan sehari-hari mereka.
Hal ini termasuk dari bagaimana cara mereka berpakaian, berperilaku, berpikir hingga memilih menu untuk makan siang. Jika dilihat dari hal ini, ternyata sangat berpengaruh juga peran influencer di kehidupan sehari-hari untuk seseorang, bukan?.
Karena hal-hal inilah, influencer membentuk suatu peluang dalam dunia marketing. Melalui kekuatan yang dimilikinya yang dapat mempengaruhi massa dengan sangat baik, Kemudian dimanfaatkan oleh beberapa pihak untuk mempromosikan produk dan jasanya.
Influencer ini mulai dikenal dan memanfaatkan eksistensinya dalam dunia marketing di beberapa tahun terakhir, dan mereka dapat dengan mudah ditemukan di beberapa platform digital seperti media sosial dan website. Hal ini karena mereka cenderung aktif di platform-platform tersebut.
Jadi, jika Anda ingin menggunakan influencer untuk mempromosikan produk dan jasa. Platform-platform tersebut lah yang akan digunakan oleh influencer untuk berpromosi.
Perlu diketahui, sebelum Anda benar-benar memilih dan menggunakan influencer. Anda perlu melakukan riset terlebih dahulu, karena influencer menempati bebrapa kategori yang berbeda-beda.
Hal ini akan berpengaruh untuk hasil kampanye dan juga brand awareness yang dibangun oleh influencer tersebut. Maka dari itu, yang perlu dilakukan terlebih dahulu adalah menyelidiki background influencer, kemudian menyesuaikannya dengan kebutuhan produk sesuai kategori dan tipe massa yang dimilikinya.
Contents
Kategori dan Jenis Influencer
Para influencer dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis. Namun, yang paling sering ditemukan adalah influencer yang dikategorikan berdasarkan jumlah pengikut, jenis konten, dan tingkat pengaruhnya.
Kategori tersebut diciptakan untuk mengelompokkan influencer berdasarkan ceruk tempat mereka beroperasi. Karena tiap-tiap jenisnya memiliki ceruk yang berbeda-beda.
Misal mega influencer, yang memiliki ceruk sangat luas dan cenderung kurang fokus. Kemudian ada mikro dan nano influencer yang memiliki ceruk sempit, namun audiens yang dimilikinya cenderung sesuai berasarkan keahlian.
Berikut beberapa jenis influencer yang dikategorikan berdasarkan dari banyaknya jumlah pengikut di media sosial:
Mega Influencer
Jumlah pengikut= 1M+
Mega influencer adalah influencer yang memiliki paling kecil 1 Juta pengikut di platform digitalnya.
Influencer ini seringkali ditemukan dikalangan selebritas dan trendsetter yang memiliki basis penggemar setia. Maka, tidak heran jika mereka bisa menciptakan permintaan akan suatu produk dan jasa.
Bermitra dengan jenis influence ini dapat meningkatkan visibilitas mereka Anda.
Contoh Mega Influencer: Raffi Ahmad
Siapa yang tidak kenal dengan pasutri satu ini? Akun instagram mereka memiliki pengikut paling banyak di Indonesia saat ini dengan total 66,8 Juta pengikut. Selain menjadi selebgram, mereka juga aktif di YouTube sebagai Vlogger entertainment. Di YouTubenya tersebut, yaitu Rans Entertainment sudah memiliki subscriber sebanyak 24.8 M.
Makro Influencer
Jumlah pengikut= 500K-1M
Macro Influencer adalah bintang media sosial. Influencer ini telah mendapatkan popularitasnya secara online dan sangat bisa untuk memanfaakan keterlibatannya secara luas. Karena jenis influencer ini sudah bisa dianggap ahli dalam permainan pemasaran influencer jika dilihat dari jumlah pengikut yang dimilikinya.
Contoh Makro Influencer: Leonardo Edwin
(@leo_edw)
Leo ini dikenal sebagai YouTuber yang gemar membagikan informasi kehidupan sehari-harinya saat kuliah di Seattle, Amerika Serikat. Di sisi lain, dia juga gemar travelling ke berbagai tempat di Indonesia, dan beberapa tempat di Luar Negeri untuk mendaki gunung. Leo memiliki pengikut sebanyak 817K di akun Instagramnya, Sedangkan subscriber YouTubenya sudah mencapai angka jutaan, yaitu 1.49M.
Mid Tier Influencer
Jumlah pengikut= 100K- 500K
Influencer tingkat menengah ini memiliki lebih dari 100 ribu pengikut, hal ini merupakan sweet spot antara makro dan mikro influencer. Influencer ini bisa dikatakan lebih unggul dan fokus pada bidang spesialisnya. Dan influencer jenis ini sangat direkomendasikan untuk bisa bekerja sama dengan brand.
Mengapa? Karena influencer ini tidak memiliki pengikut sebanyak makro influencer, dan hal ini yang bisa membuat seorang mid tier influencer dapat mempertahankan keaslian kontennya dan audiens yang sesuai dengan ceruknya.
Contoh Mikro Influencer: Maria Clarin
Maria Clarin atau biasa dipanggil dengan nama Karin, ini adalah adik kandung dari Leonardo Edwin. Karin sendiri dikenal karena memiliki bakat dalam merias dan melukis wajah. Pengikut Instagramnya sudah mencapai 220k, dan memiliki pengikut sebanyak 1M di akun TikToknya.
Mikro Influencer
Jumlah pengikut= 5k- 100k
Mikro influencer merupakan influencer yang tidak memiliki banyak pengikut. Namun, seorang mikro influencer dapat mambangun komunitas yang solid dan sefrekuensi sesuai dengan ceruk tertentu. Yang perlu diwaspadai adalah banyak influencer tipe ini yang membeli followers untuk mendapatkan sponsor dari perusahaan.
Pengaruh Bekerjasama dengan Influencer
Menggaet seorang influencer adalah cara yang cepat dan bisa dikatakan cukup efektif untuk meningkatkan perkembangan brand dan perusahaan. Alasannya adalah karena influencer dapat menjadi perantara hubungan antara brand dan audiensnya.
Berikut beberapa pengaruh baik yang bisa Anda dapatkan jika bekerja sama dengan influencer:
- Meningkatkan brand awareness.
- Membangun kepercayaan
- Meningkatkan hubungan dengan pelanggan
- Meningkatkan kualitas merek
- Memaksimalkan SEO
Influencer memiliki jangkauan yang luas dan pengaruh yang besar di media sosial. Dengan menggunakan jasa konsultan marketing akan lebih membantu dalam menemukan influencer yang cocok dengan bisnismu dan merancang kampanye yang efektif untuk meningkatkan brand awareness, engagement, dan penjualan. Segera konsultasikan bisnismu dengan mengunjungi Dimarketing untuk informasi lebih lanjut. Bersama-sama, mari ciptakan kampanye promosi yang sukses dengan influencer!