Strategi pemasaran memiliki 2 sudut pandang untuk mencapai goalsnya. Ada strategi iklan yang tidak berfokus pada penjualan saja, melainkan untuk memperkuat brand awareness. Ada juga yang berfokus untuk meningkatkan penjualannya.
Dari keduanya, pemasaran mana yang sering Anda temui? salah satunya atau malah keduanya?
Di saat Anda tidak sengaja melihat iklan yang begitu menyentuh hati atau menghibur, sehingga membuat Anda terngiang-ngiang oleh brand tersebut.
Atau strategi yang secara gamblang menyebutkan jika dirinya sedang berjualan di hadapan Anda. Yang kebetulan Anda juga memerlukan produk atau jasa tersebut, dan itu membuat Anda tertarik untuk menggunakan dan membelinya.
Jika belum memahami, sebenarnya bentuk dari kedua strategi marketing di atas merupakan implementasi dari above the line (ATL) dan Below the line (BTL) Marketing.
Jika Anda merupakan pelaku bisnis, maka Anda harus simak detail dari penjelasan above the line dan below the line di bawah ini.
Contents
Pengertian Above The Line
Above the line (ATL) adalah serangkaian strategi pemasaran yang tidak begitu memiliki fokus pada peningkatan penjualan produk. Karena strategi ini berfokus pada luasnya target yang bisa dijangkau, dan tujuannya untuk memberikan informasi pada khalayak luas mengenai produk.
Maksudnya, strategi ini berfokus pada pembentukan brand awareness dan jangkauan kampanye yang lebih luas. Dalam fungsinya, skala penjualan yang bisa dihasilkan dari model marketing ini tidak begitu diharapkan untuk mendapatkan persentase yang lebih tinggi.
Contoh Penerapan Above The Line Marketing
Berikut beberapa contoh above the line marketing,
Iklan Media Cetak
Peletakan iklan pada media cetak bisa menjadi salah satu alternatif yang sangat efektif untuk menjangkau pasar yang luas. Pasalnya, iklan media cetak ini bisa tersampaikan kepada banyak orang di segala usia. Selain itu, hingga saat ini iklan media cetak masih bisa diandalkan.
Media cetak yang dimaksud seperti koran, majalah, brosur, flyer, spanduk, banner, dan lain sebagainya. Ini akan menjadi sangat menguntungkan untuk Anda memasang iklan di media cetak, terlebih lagi jika memasang di majalah.
Karena majalah memiliki niche khusus yang bisa membantu Anda untuk mencapai target pasar yang lebih luas yang sesuai dengan kriteria target secara efektif.
Radio
Selain iklan secara gambar, ada media radio. Iklan bisa dengan mudah diingat oleh masyarakat saat diberitakan setidaknya tidak kurang dari 3 kali berturut-turut.
Selain dapat dengan mudah diingat, pemilihan radio sebagai media iklan juga membantu masyarakat untuk mengenali dan mengetahui brand dengan mudah dimanapun mereka berada.
Karena radio juga merupakan media yang tidak memiliki jangkauan secara khusus, maka target penyampaian iklan juga bisa diperluas melalui media radio ini.
Pengertian Below The Line Marketing
Above the line dan below the line marketing berjalan berbanding arah. Jika above the line marketing tidak memfokuskan pada penjualan. Maka dari itu, below the line marketing ini memiliki prioritas pada penjualan.
Dengan menargetkan kampanye marketing sesuai dengan target market atau konsumen ideal yang pernah menggunakan jasa atau produk. Bisa juga kepada calon konsumen yang tertarik dengan produk yang ditawarkan melalui iklan.
Sederhananya, jika iklan ditargetkan pada calon konsumen ideal saja maka ada harapan untuk produk bisa terjual lebih tinggi. Tapi tidak menutup kemungkinan jika startegi BTL ini dapat bekerja tanpa ATL marketing.
Karena pembangunan awareness pada suatu brand juga sangat diperlukan, yang pada akhirnya akan membantu untuk menemukan target pasar yang sesuai dari sekian audiens yang memperhatikan iklan Anda.
Contoh Penerapan Below The Line Marketing
Setelah mengetahui beberapa contoh penerapan above the line marketing. Inilah beberapa contoh penerapan above the line marketing.
Email marketing
Strategi pemasaran yang paling bisa dilakukan agar dapat terhubung langsung dengan target adalah email marketing. Dengan kesempatan terhubung langsung inilah sisi yang harus dimaksimalkan pemanfaatannya.
Anda bisa lakukan kampanye iklan produk, promo, dan informasi launching produk baru melalui email ini. Sekaligus menyentuh emosional mereka dengan cara melibatkan konsumen untuk mendapatkan promo atau harga yang special.
Dengan begitu, kesempatan harapan untuk calon pelanggan melakukan konversi bisa menjadi lebih tinggi, yang juga harus dibersamai dengan peluncuran konsep yang matang.
WhatsApp Marketing
Sebenarnya, tujuan tercapainya marketing antara Whatsapp dan Email bisa dikatakan sama. Bedanya dari segi fiturnya saja. Karena WhatsApp memerlukan dari nomor pribadi konsumen, ini akan menjadi sangat efektif jika kampanye iklan yang dilakukan berhasil tertuju pada target.
Akan tetapi, jika kampanye tidak sesuai dengan yang diperlukan. Ini bisa jadi hal yang mengganggu untuk calon konsumen. Dan hal paling buruk yang bisa terjadi adalah Anda bisa kehilangan beberapa database jika mereka memblokir nomor Anda dari WhatsApp mereka, dengan alasan privasi dan terganggu.