Dilansir dari Ekon.go.id, Bisnis di Indonesia pernah mengalami gempuran yang cukup hebat karena dampak dari pandemi covid-19. Dan hal ini sangat berpengaruh pada tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Tertulis di konferensi pers EKON, ada sekitar 48% UMKM yang melakukan tutup bisnis sementara. Tetapi, karena pandemi sudah sedikit demi sedikit berlalu dan banyak bisnis-bisnis baru yang bermunculan. Maka, setidaknya untuk saat ini bisnis perlu tingkatkan daya saingnya.
Dan jika bisnis Anda juga tergolong bisnis yang baru. Maka jangan minder untuk berkompetisi di pasar yang lebih luas. Karena, persaingan inilah yang nantinya akan membantu bisnis Anda untuk meningkatkan daya saingnya.
Contents
Pengertian Daya Saing
Daya saing merupakan kemampuan dimana perusahaan atau bisnis dapat meningkatkan pendapatannya dan berusaha untuk bertahan di persaingan pasar dalam skala tertentu.
Dan daya saing ini dapat diukur berdasarkan hasil dari seberapa kuat industri dapat mempertahankan bisnisnya, bisnis memperkokoh pasar, meningkatkan kinerja, dan juga menegakkan posisi yang menguntungkan.
Jenis-jenis Daya Saing Pada Bisnis
Daya Saing Skala Nasional
Dalam daya saing skala nasional ini terdapat beberapa faktor untuk menentukan perkembangan bisnis yang berkelanjutan dalam skala nasional. Termasuk kebijakan, sistem, dan hal-hal lain sebagainya.
Daya Saing Skala Industri
Daya saing skala industri ini mengacu pada persaingan antar industri yang bisa terjadi pada satu perusahaan yang sama atau juga tidak, yang tujuannya adalah untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar.
Daya Saing Perusahaan
Daya saing dalam perusahaan, ini adalah kemampuan perusahaan untuk menumbuhkan dan mempertahankan pangsa pasar dalam pembuatan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan pasar sasarannya.
Sederhananya, daya saing perusahaan adalah pemanfaatan keunggulan dan kekuatan internal dan eksternal perusahaan untuk mencapai keuntungan yang maksimal dan memenuhi kebutuhan konsumen. Selain itu, perusahaan juga dapat meningkatkan posisi nilai perusahaannya.
Daya Saing pada Produk dan Layanan
Daya saing dalam produk dan layanan ini didasari dengan faktor-faktor seperti kualitas produk/jasa, harga, pelayanan, dan faktor yang dapat mempengaruhi lainnya. Maka untuk meningkatkan dan mempertahankan daya saing, produk dan layanan harus memiliki dasar dari faktor tesebut. Karena faktor-faktor inilah yang dapat mempengaruhi daya saing produk.
Faktor Pembentuk Daya Saing
Ada beberapa faktor yang harus dimiliki oleh bisnis agar dapat membentuk dan meningkatkan daya saing bisnisnya. Berikut beberapa faktor tersebut:
- Kecanggihan Teknologi
- Kualitas dan mutu produk/barang yang baik
- pelayanan yang baik
- Proses produksi yang efisien
- Promotif
- Selalu ada inovasi
- Adanya diferensiasi produk
- Adanya sarana prasaran yang membantu, dan
- Ekonomis
Tips Meningkatkan Daya Saing
Gunakan beberapa tips ini untuk meningkatkan daya saing bisnis Anda. Menurut Michale A. Porter, untuk meningkatkan daya saing bisa melalui 3 hal strategi ini, yaitu strategi biaya rendah, strategi deferensiasi produk dan fokus. Berikut penjelasan dari ketiga strategi tersebut:
Strategy Low Cost (Biaya Rendah)
Strategi biaya rendah atau low cost ini adalah strategi yang digunakan dengan upaya untuk menekan biaya produksi. Dan barang hasil produksi ini biasanya ditargetkan kepada konsumen atau target dengan kecenderungan yang mengukur kepuasannya pada skala harga.
Dengan begitu, tentu masih ada pertimbangan untuk melakukan pergeseran harga, agar target bisa dengan mudah untuk terpancing. Sehingga strategi ini menjadi sangat sesuai untuk target konsumen yang berperilaku low-involvement.
Maksudnya, perilaku pelanggan yang tidak begitu memperdulikan merk selagi tawar menawar masih bisa dilakukan. Jadi, strategi ini mampu untuk mempertahankan daya saing terhadap persaingan harga dan bisa juga menjadi pemimpin pasar.
Strategy Diferensiasi Produk
Strategi diferensiasi produk ini merupakan strategi yang mendorong perusahaan untuk menemukan dan membentuk produk yang berbeda. Berbeda dalam artian, produk yang ingin ditawarkan harus memiliki keunikan dan keunggulan yang bisa menjamin calon pelanggan lebih memilih brand Anda ketimbang kompetitor.
Strategi ini bisa ditargetkan kepada calon pelanggan potensial. Karena mereka cenderung tidak memperdulikan harga melainkan kualitas dari produk/layanan yang bisa brand berikan.
Strategy focus
Strategi fokus ini merupakan strategi untuk membangun fokus terhadap persaingan pasar yang lebih sempit. Jadi, strategi ini cocok jika diterapkan oleh bisnis yang memiliki spesifikasi target tertentu.
Target dapat berupa wilayah tertentu atau kebutuhan suatu organisasi. Oleh karena itu, target pada strategi ini juga tidak menggunakan harga sebagai pertimbangan keputusan pembelian oleh calon pelanggan.