Bagi pemasar yang sudah lama bergelut dengan strategi digital marketing, pasti sudah paham. Jika anggaran yang dikeluarkan saat mengoptimalkan pemasaran secara digital ternyata bisa menekan anggaran pemasaran lebih besar dibandingkan dengan pemasaran tradisional.
Hal tersebut bisa terjadi, karena digital marketing memiliki puluhan hingga ratusan strategi alternatif untuk bisa disesuaikan dengan kebutuhan tanpa merugikan si pemilik bisnis.
Misal, strategi digital marketing pada ranah periklanan. Dalam iklan sendiri, digital marketing memiliki banyak model dan teknik yang bisa dilakukan.
Ada iklan yang hanya perlu membayar keseluruhan progres, dari pembuatan hingga adanya lead. Ada juga yang hanya perlu membayar ketika lead masuk saja.
Nah, inilah salah satu topik yang akan Dimarketing bahas kali ini dan bagaimana cara menghitungnya. Maka dari itu, simak penjelasannya hingga tuntas ya!
Contents
Pengertian Iklan Cost Per Lead
Iklan cost per lead adalah iklan yang memiliki cara kerja sesuai dengan namanya. Yaitu pembayaran yang dilakukan dengan ukuran berdasarkan dari banyaknya lead yang masuk.
Iklan ini juga yang nantinya bisa memberikan Anda gambaran, mengenai seberapa besar anggaran yang diperlukan untuk mendatangkan lead baru.
Dari iklan CPL inilah, mengapa anggaran marketing bisa ditekan. Karena dari adanya perhitungan berapa banyak anggaran yang teralokasi dari tiap lead yang didapatkan.
Sekaligus, dari sini Anda bisa melakukan evaluasi kampanye iklan yang pernah dilakukan selama ini. Apakah aggaran yang keluar sesuai dengan hasil yang diharapkan atau malah boncos. Gunakan ini sebagai bahan pembanding saja saat hasil dari iklan CPL diketahui.
Untuk melakukan iklan metrik CPL (Cost Per Lead) Anda bisa melakukannya di beberapa platform. Entah itu media sosial atau halaman milik mitra Anda, misal website mereka.
Cara Menghitung Iklan Cost Per Lead
Meskipun iklan cost per lead dibayar berdasarkan lead yang masuk. Anda perlu tahu bagaimana cara menghitungnya, karena untuk memahami apa saja yang bisa Anda dapatkan dari alokasi pengeluaran untuk iklan CPL ini.
Berikut rumus untuk menghitung iklan cost per lead:
CPL (Cost Per Lead)= Total Marketing : Total Lead
Berdasarkan rumus tersebut, CPL adalah hasil dari pembagian total pemasaran yang dikeluarkan dengan total lead yang masuk. Total ad spend atau total pemasaran sudah mencakup biaya iklan, atau penggunaan jasa pihak ke-3 dan hal-hal yang yang masih bersangkutan.
Contohnya:
Jika Anda telah mengalokasikan dana untuk pemasaran, dan menggunakan metrik iklan cost per lead dengan nominal Rp. 5 Juta dan ternyata, iklan mampu menarik 20 Orang menjadi lead. Maka, jika dihitung berdasarkan rumus total Cost per lead yaitu Rp. 5 Juta : 20 = 250,000
Jadi, CPL yang harus Anda keluarkan untuk per lead yang masuk adalah Rp. 250,000
Pentingnya Menggunakan Cost Per Lead
Bisa menekan Anggaran Digital Marketing
Jika Anda pernah menggunakan iklan konvensional, pasti Anda paham bagaimana sistemnya. Karena selain pemasangan iklan, ada juga biaya lain yang perlu dikeluarkan. Seperti cetak banner, pajak, biaya sewa, dan lain sebagainya.
Tapi, tidak dengan pemasangan iklan secara digital atau CPL. Karena Anda bisa pasang iklan sesuai budget, dan memang digital marketing memiliki begitu banyak strategy yang bisa di adjust sesuai dengan kebutuhan.
Selain itu, target juga bisa ditentukan. Jadi, tidak perlu takut jika iklan tersampaikan ke bukan target pelanggan potensial brand Anda.
Pelanggan Tepat Sasaran
Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, Karena pembayaran iklan CPL (Cost Per Lead) hanya perlu dikeluarkan dari banyaknya lead yang masuk. Jadi, sudah dipastikan jika iklan yang Anda luncurkan bisa menarik prospek.
Selain itu, mereka yang menjadi prospek harus mengisi biodata mereka selengkap mungkin sesuai dengan form yang Anda siapkan. Ini bisa menjadi investasi database tambahan untuk bisnis Anda melakukan follow up secara direct dan personal.
Jika sudah mendapatkan data, pelihara hubungan brand dengan pelanggan sebaik mungkin agar mereka tidak berpindah haluan dari brand ke kompetitor lain.