Starbucks Corporations dan Strategi Marketingnya

Siapakah Starbucks Corporation itu?

Starbucks Corporation adalah perusahaan kopi dan makanan ringan, yang didirikan oleh 3 sekawan. Jerry Baldwin, Gordon Bowker, dan Zev Siegl pada tahun 1971. Dan pertama kali didirakan di Seattle, Washington, Amerika Serikat.

Betul sekali, starbuck adalah perusahaan kopi internasional degan jaringan kedai kopi terbesar di dunia. Maka tidak heran jika anda bisa menemukannya dengan mudah di sekitar anda. Karena starbucks telah mendirikan ratusan cabang di Indonesia. Menurut lokadata, ada sekitar 284 cabang pada 2016 Q3.

Apa yang membuat starbucks menarik untuk dibahas?

Jawabannya adalah Marketingnya!

Starbucks corporation ini memiliki identitas yang sangat kuat, ia juga memiliki posisi pasar yang sangat bagus. Hal ini disebabkan dengan konsistensi mereka terhadap citra merk yang diberikannya kepada pelanggan. Selain itu, starbucks juga memiliki kekuatan yang besar dalam melakukan marketingnya, dengan menyiapkan anggaran hingga jutaan dolar. Hal ini akan sangat sulit untuk ditiru para kompetitornya.

Strategi Marketing Starbucks

Starbucks melakukan pemasaran dengan fokus pada beberapa komponen pembangun bisnisnya. Dengan menggunakan strategi marketing mix, Pada Kualitas produk, keunikan yang dimiliki starbucks, hingga pengalaman konsumen yang harus disamaratakan.

Strategi yang dilakukan starbucks corporation ini, mampu mengelompokkan cabang-cabangnya untuk menciptakan kesan di benak pelanggan bahwa ‘mereka ada di mana-mana’ yang memaksanya untuk berbelanja di toko mereka.

Dengan begitu, Berikut penjelasan komponen-komponen pendukung marketing 4p yang dilakukan oleh starbucks.

1. Kualitas produk Starbucks

Pada produknya, khususnya menu baverages. Starbucks selalu melakukan inovasi dan memberikan layanan sesuai dengan keinginan dari calon pelanggan. Dengan stategi ini, kualitas dari produk akan terbangun dengan sendirinya. Sesuai dengan fullfilment cita rasa yang diinginkan oleh customer itu sendiri. Hal ini memiliki potensi, pelanggan melakukan re-purchase terhadap pengalaman yang dibuat oleh starbuck terhadap pelayanan pada produknya.

2. Penempatan Gerai Starbucks

Penempatan gerai dapat mempengaruhi citra brand. Dengan market yang dimiliki starbucks, penempatan dari gerai akan sangat membantu marketnya untuk menemukannya. Anda bisa temukan seluruh gerai starbucks selalu menempati lokasi yang memiliki segmen hampir serupa.

Misalnya gerai-gerai yang membandrol produknya hampir sama dengan starbucks atau memang memiliki kelas yang sama dengan starbucks. Hal ini sangat bisa membantu untuk meningkatkan penjualan. Karena lokasi sesuai dengan target yang ditentukan.

3. Harga Bandrol Starbucks

Banyak konsumen yang melakukan repurchase pada starbucks dengan faktor harga yang sesuai dengan kualitas produk dan pelayanannya. Lagi lagi mengenai pelayanan, memang starbucks menomor satukan pelayanannya pada customer. Dan itu sebenarnya adalah strategi marketing yang diciptakan oleh starbucks sendiri.

Melakukan marketingnya dengan fokus pada hal-hal tersebut. Yang menjadikan harga bukan lagi suatu permasalahan saat calon pelanggan bisa mendapatkan kenyamanan dan kepuasan yang sama, dimanapun gerai starbucks yang mereka kunjungi.

4. Promosi

Starbucks juga melakukan omnichannel marketing untuk memanjakan pelanggannya. Bisa kita pastikan lagi, hal ini tentang kenyamanan si pelanggan.

Starbucks corporations tidak pernah berhenti memberikan promosi produknya. Pelanggan ataupun bukan, siapapun bisa menikmati starbucks melalui promosinya. Dan media promosinya bermacam-macam, salah satunya menggunakan startegi marketing omnichannel.

Saat Starbucks melakukan promosi, pelanggan bisa mengklaimnya melalui berbagai media. Aplikasi, web, media sosial, dan lainnya. Hal ini memudahkan pelanggan untuk mendapatkan kesempatan promosi dari starbucks.

Selain itu, starbucks hampir tidak pernah melalukan kampanye besar-besaran. Dengan memaksimalkan penggunaan media sosial dan target lokal.

Kesimpulan

Strategi marketing yang digunakan starbucks cukup simpel untuk dijelaskan. Karena berdasarkan dari apa yang ditawarkan pada calon pelanggan merupakan perihal emosional dan kesan pertama. Dan hal ini menjadi akar kokohnya loyalitas pelanggan. Siapapun bisa coba untuk mengimplementasikan strategi ini, dengan harapan usaha yang keras dan konsisten.

Hana
Hana
Hana merupakan digital marketing di Dimarketing, memberikan solusi seputar digital marketing dengan menjadikan konten berupa tulisan yang simpel dan mudah dimengerti.

Latest stories

You might also like...

WeCreativez WhatsApp Support
Our customer support will reply to your message immediately, wait a minute :)